Jumat, 10 Februari 2017

Kisah Kholisoh Si Budak Hitam dan Hirzul Ghosilah

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada kesempatan kali ini insya Allah akan dibahas tentang Kholisoh si Budak Hitam dan Hirzul Ghosilah.

Kisah dibawah ini adalah diambil dari berbagai sumber, terutama 2 kitab yang membahas tentang Hirz Ghosilah yaitu al Jawahirul Lamma'ah fi Istihdhori Mulukul Jin fil Waqti was Sa'ah karya Syekh Abu Hayyillah al Marzuqi dan Syumusul Anwar wa Kunuzul Asror karya Syekh Ibnul Hajj Tilmisani al Maghribi.

Thread "Misteri Isim Kholisoh Jariyah" by Kisawung Saung Rahsa (supranatural enthusiast) https://www.kaskus.co.id/thread/56728253d44f9fcc018b4569/isim--kholisoh-jariyah/

Thread    حرز الغاسلة وهو من اعظم الاحراز



http://www.shakwmakw.com/vb/showthread.php?t=344921


Hirz Ghosilah adalah suatu hirz (azimat) yang digunakan oleh seorang Ghosilah (pemandi jenazah) pada zaman Raja Harun Ar Rasyid. Seorang Raja pada Dinasti Khilafah Abbasiyah yang tekenal itu.

AWAL MULA AZIMAT ITU DITEMUKAN

Berdasarkan keterangan dari 2 kitab yang kami sebutkan diatas,kisah ini diawali dengan riwayat seorang budak bernama Kholisoh. Dia adalah seorang budak wanita berkulit hitam (kemungkinan berasal dari Ras Negro Afrika) yang dimiliki oleh Sultan Harun Ar Rasyid. Beliau konon memiliki 400 orang budak dan yang bernama Kholisoh ini merupakan budak yang paling buruk rupa dan tubuhnya dari keseluruhan budak yang dimiliki oleh Sultan. Dalam keterangan lain disebutkan bahwa setelah menjadi istri dari Sultan, ia diberi nama Marjanah.

Bermula ketika kholisoh berjalan ke hutan, ia menemukan bangkai dari seekor kuda, yang dikerumuni oleh beberapa ekor serigala. Namun ketika salah satu serigala itu maju hendak memakan bangkai kuda tersebut, maka serigala itu terpental. Terjadi demikian juga ketika serigala lain maju hendak menerkam bangkai kuda tersebut.

Kholisohpun tertegun dan heran, mengapa serigala yang sedang berkerumun itu tidak bisa memakan bangkai kuda itu. Kholisoh melempari kerumunan serigala tersebut dengan apapun yang bisa dilemparkan, entah batu ataupun kayu yang ada disekitarnya sehingga serigala - serigala itupun pergi.

Akhirnya setelah Kholisoh berhasil mengusir semua serigala yang mengerumuni bangkai kuda tersebut, Kholisoh menemukan sebuah gulungan hirz atau jimat yang ada di kepala kuda tersebut. Dipakailah jimat tersebut dikepala Kholisoh dengan cara mengikuti bangkai kuda tersebut yaitu dipakai dikepala. Sampai akhirnya hari menjelang malam, Kholisohpun kembali ke Istana dan merasa gembira karena ia mendapatkan sebuah pegangan berupa jimat tersebut.

Akhirnya kholishoh pun pulang, ketika melintas di halaman istana, dari kejauhan sang raja melihat Kholisoh, 
hai, kamu sini…!” panggil sang Sultan, Kholisoh terpaksa berhenti, kemudian sambil berjalan menunduk ke hadapan baginda Sultan yang saat itu sedang duduk-duduk di serambi istana. "Kamu siapa?" Tanya Baginda, dengan hormat kholisoh pun menjawab, “Saya Kholishoh Baginda, budaknya Baginda”. Dalam hati Sang Sultan penasaran dan bergumam, tidak menyangka bahwa yang ada dihadapannya ini adalah budak miliknya. Sang Sultan melanjutkan pernyataannya "Benarkah kau budak yang bekerja di Istanaku? Kau tak pantas menjadi budak di istanaku, melainkan kau pantas menjadi istriku"

Demikianlah sikap dan pernyataan seorang Sultan Harun Ar Rasyid yang menimbulkan kegemparan di kerajaan. Bagaimana mungkin seorang Sultan yang terkenal karena keagungannya dimana pada masa beliau agama Islam mencapai pada puncak kejayaannya, tiba - tiba terbalik matanya melihat seorang budak hitam dan mengangkatnya menjadi istrinya.

Selama hidupnya, Kholisoh menjadi sangat dicintai oleh Sultan. Segala permintaannya selalu dituruti oleh Sultan, tubuhnya begitu terawat sebagaimana tradisi perawatan para istri dan selir kerajaan. Kemana Sultan pergi, selalu Kholisoh yang dipilih untuk mendampinginya, seakan - akan istri - istri dan selir lain tak dipedulikannya. Bahkan Kholisoh diberi nama yang indah sebagai salah satu wujud kecintaan Sang Sultan kepada dirinya yaitu Marjanah.

Anehnya, sikap Sultan yang demikian menyayangi Kholisoh seakan tidak berpengaruh kepada pejabat Istana lain. Bahkan Abu Nawas, pujangga terkenal pada masa itu dan Syeikh Ja'far bin Yahya al Barmaqiy sebagai penasehat dan orang terdekat Sultan seakan tidak terpengaruh oleh daya pikat dari Kholisoh, yang tidak lain adalah berasal dari hirz/azimat yang dikenakan oleh Kholisoh di kepalanya.

Seakan menjadi sebuah pertanyaan, mengapa azimat/hirz yang awal mulanya terlihat khasiatnya yang luar biasa sehingga mampu untuk menangkal serangan serigala - serigala kelaparan pada bangkai kuda, tiba - tiba setelah dikenakan oleh Kholisoh berubah fungsinya yaitu menjadi seakan - akan memiliki daya pikat yang luar biasa sehingga Sang Sultan mabuk kepayang karena daya pikatnya? Mengapa Abu Nawas dan Syekh Ja'far al Barmaqiy dan seluruh punggawa kerajaan tidak terpengaruh oleh daya pikatnya?


WAFATNYA KHOLISOH
Hari berganti hari, lamanya waktu tak terasa telah berlalu. Sehingga pada suatu hari Kholisoh jatuh sakit, segenap tabib istana sudah dipanggil untuk mengobatinya. Tapi apalah artinya obat jika kematian sudah menjadi suratan dari Sang Maha Kuasa. akhirnya Kholisoh pun meninggal dunia...

Dipanggillah sorang perempuan Ghosilah (kata Ghasilah sendiri diambil dari akar kata ghasala yang berarti mandi, kemudian mengalami reduksi makna menjadi perempuan yang berpropesi mengurus mayit) untuk mengurus dan memandikan jenazah Kholisoh, Kepada Ghasilah ini Sang Sultan  berpesan untuk tidak buru-buru mengkafani kholisoh sampai Sang Sultan bisa memandang wajah kholisoh untuk yang terakhir kalinya.





HIRZUL GHOSILAH
 
Jenazahpun akhirnya dimandikan. Ketika si Ghosilah melepas ikatan rambut kholishoh, ia menemukan sebuah benda yang ternyata adalah azimat itu, lalu diambilnya dan diselipkan dirambutnya sendiri. Setelah pekerjaannya selesai, kemudian Sultanpun diperkenankan melihat jenazah Kholisoh untuk yang terakhir kalinya, ketika Sang Sultan memandang wajah jenazah Kholisoh, sontak raut mukanya berubah, sambil buru-buru memalingkan muka, seakan - akan merasa jijik dan meminta untuk jenazah kholisoh segera dikafani dan dikuburkan. Seketika itu pula pandangan Sang Sultan tertuju pada sosok sang ghosilah. Seketika tanpa rasa sungkan sang raja bertanya,

“apakah kamu wanita yang masih sendiri apa sudah bersuami?” tanya Sang Sultan

“suami hamba telah meninggal baginda”
jawab Ghosilah

“"Sungguh Aku suka melihatmu dan Aku ingin kamu menjadi isteriku"
Sultan mengungkapkan perasaannya

“aduh Baginda jangan becanda”
Ghosilah pun menyanggah

“tidak, aku serius”
tegas Sultan.

Singkat cerita setelah jenazah Kholisoh dimakamkan, Sang Sultan pun menikahi perempuan Ghosilah tadi. Seperti yang terjadi pada Kholisoh dulu, Ghosilah pun begitu sangat disayang dan dimanja oleh sang raja. Ia kini menjadi permaisuri raja yang akhirnya dikarunia dua orang anak. (dalam riwayat lain, dua anak tersebut adalah hasil pernikahan si Ghosilah dengan suaminya yang terdahulu)


Sehingga suatu hari, Ratu Ghosilah sakit, ia meminta dipertemukan dengan seorang Syekh ahli hikmah. Yang akhirnya dipertemukan dengan Syekh yang bernama Nuruddin Al-Ashfahani (dalam riwayat lain namanya Tajuddin al Ashfahani) , lalu dipanggilah syekh untuk menghadap. Ketika sang syekh berada di kamarnya, Ratu Ghosilah memberikan azimat ini kepada sang syekh, sambil berkata,
“sesungguhnya benda ini kepunyaan kholisoh, aku mengambilnya ketika memandikan jenazahnya dulu”
lalu ia pun bercerita panjang lebar dari awal sampai akhirnya diperistri oleh Sultan. Sang Ratu meminta kepada Syekh Nuruddin menyalinnya menjadi dua yang nantinya diberikan kepada kedua anaknya. pada Syekh Sang Ratu berpesan
“salinlah benda ini wahai Syekh, berikanlah kepada para kaum muslimin yang memang membutuhkannya, jangan dihalangi, meskipun begitu janganlah anda memberikan benda ini ke sembarang orang, cegahlah dari tangan-tangan wanita lacur, orang-orang yang tidak takut kepada Allah. Karena di dalamnya tersurat Ismul A'zhom”.

Cerita ini akhirnya tersebar kepenjuru negeri sepeninggal Ratu Ghosilah , hingga terdengar oleh Sultan Harun Ar Rasyid dan meminta pula dibuatkan salinan dari hirz/azimat tersebut, namun Sultan Harun tidak terburu sampai mengenakannya sampai beliau meninggal dunia. Konon waktu itu untuk mendapatkan salinan hirz/azimat tersebut seseorang harus menebusnya sampai seribu dinar. Seiring berjalannya waktu dikemudian hari, akhirnya azimat tersebut dikenal dengan nama Hirzul Ghosilah.


Terdapat 2 versi dari Hirz ini yaitu versi kitab Al Jawahirul Lamma'ah dan versi kitab Syumusul Anwar. Berdasarkan pengalaman dan hasil olah pengetahuan kami, kedua versi dari kitab tersebut ialah sama fungsinya dan tiada bedanya. Hanya berbeda dari peletakan 4 nama malaikat, ayat dan asma' yang mengelilinginya, 4 nama ru-usul arba'ah (4 nama penguasa penjuru mata angin)

versi kitab Jawahirul Lamma'ah

versi kitab Syumusul Anwar

PEMBUATAN AZIMAT HIRZUL GHOSILAH


Pembuatan Hirzul Ghosilah ini tidaklah mudah, melainkan membutuhkan keahlian khusus dalam membuatnya, dan tidak hanya mengandalkan kitab dalam membuatnya melainkan harus dengan bimbingan seorang guru secara langsung.
Kami sedikit ringkas tatacara pembuatan hirzul ghosilah ini, berdasarkan ajaran guru - guru kami.
1. Azimat ditulis pada hari senin pertama pada bulan hijriyyah, atau pada hari senin ketika purnama. Ditulis pada jam tertentu.
2. Diawali dengan menuliskan wafaq dan angka - angkanya terlebih dahulu.
3. Setelah selesai menulis wafaqnya, kemudian duduk menghadap kiblat sambil membakar wewangian (Bukhur kayu Gaharu dan Kemenyan jenis tertentu).
4. Bacakan ayat - ayat mahabbah yang ada disekeliling wafaqnya, berikut dengan asma' yang mengelilinginya sebanyak 41x hitungan, dan juga Taukil (Qossam pemanggil khodamnya)

Ayat –Ayat Mahabbah (Pelet) : yuhibbuunahum kahubbi allaahi waalladziina aamanuu asyaddu hubban lillaahi (Albaqoroh ayat 165) كَاfalammaa ra-aynahu akbarnahu waqaththha'na aydiyahunna waqulna haasya lillaahi maa haadzaa basyaran in haadzaa illaa malakun kariimun (Yusuf ayat 31) wa-alqaytu 'alayka mahabbatan minnii walitushna'a 'alaa 'aynii ( Surat Toha ayat 39 ) 'asaa allaahu an yaj'ala baynakum wabayna alladziina 'aadaytum minhum mawaddatan waallaahu qadiirun waallaahu ghafuurun rahiimun ( SuratAl mumtahanah ayat 7 ) Asma’ – Asma’ Mahabbah ( Pelet ) : YA ‘AJIJU YA HALIMU YA ATUFU YA KARIMU YA ROHIIMU YA ROHMANU YA ROUUFU YA LATIIFU YA WADUUDU YA BADI’U YA JAAMI’ YA BARRU YA WAALI YA JALIILU YA MAJIIDU.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
5. Selama mewiridkan ayat mahabbah dan asma'nya azimat diletakkan diatas kepala.
6. Apabila azimatnya diperuntukkan kepada orang lain, maka selama membaca ayat dan asma'nya letakkan azimat ditelapak tangan si pembuat dan pegang kepala/ubun - ubun si orang yang berhajat memiliki azimatnya.
7. Diwirid bacaannya secara rutin setiap malam jum'at.

Berikut dibawah ini sedikit kami bahas 4 ayat mahabbah yang ada pada Hirzul Ghosilah:

  • yuhibbuunahum kahubbillaahi waalladziina aamanuu asyaddu hubbal lillaah

  • falammaa ro-aynahu akbarnahu waqaththha’na aydiyahunna waqulna haasyalillaahi maa haadzaa basyaron in haadzaa illaa malakun kariim

  • wa-alqoitu ‘alaika mahabbatam minnii

  • asaallohu an yaj’ala bainakum wabainalladziina ‘aadaitum minhum mawaddataw wallohu qodiir wallohu ghofuurur rohiim




NB: BAGI YANG HENDAK MENDAPATKAN AZIMAT HIRZUL GHOSILAH INI SILAKAN KLIK: http://dskcorp.blogspot.co.id/2017/02/azimat-pengasihan-nyaris-pelet-hirzul.html

Demikian pembahasan sekilas kami tentang Kisah Kholisoh Si Budak Hitam dan Hirzul Ghosilah, dan kisah betapa luar biasanya hirz/azimat tersebut. Semoga dapat menambah wawasan kita dalam dunia azimat pada tradisi keilmuan hikmah.

Wallahu a'lam bi murodhih
Wabillahittaufiq

Diriwayat kan didalam kitab Syumusul Anwar dan Kitab Jawahirul Lama'ah Bahwa Raja Harun Ar-Rosyid mempunyai lebih dari 400 orang budak yang mempunyai paras cantik dan elok, slah satu budaknya adalah bernama KHOLISOH yang rupanya paling jelek sekali dari 400 budaknya Raja Harun Ar-Rosyid , Kulitnya Hitam legam dan sangat buruk sekali bentuknya tetapi Kholisoh seseorang yang sangat dicintai oleh Raja Harun Ar-Rosyid di Lingkungan kerajaan sehingga banyak sekali Ahli-Ahli Syair yang mengejek Raja Harun Ar-Rosyid karena cintanya pada budak Kholisoh. Tatkala Budak Kholisoh Wafat raja Harun Ar-Rosyid Masih saja menyenangi untuk melihat wajahnya Budak Kholisoh karena cintanya raja Harun terhadap Kholisoh, Dan dimandikanlah Mayyit Kholisoh oleh seorang wanita Tua wanita tersebut mendapatkan gulungan kecil pada mayyit Kholisoh yang di ikat pada rambutnya, Lalu Wanita tua tersebut memakaikannya pada kepalanya karena Tabaukkan terhadap Kholisoh dan tidak merasa Bahwwa di dalam Gulungan tersebut terdapat HIRIZ yg Agung. Lalu masuklah raja Harun untuk melihat Wajah Kholisoh yg terakhir, Tatkala raja melihat wajahnya sang rajapun Sangat marah sambil pergi karena jeleknya wajah Kholisoh lalu menengok ke wanita tua yg memandikan Mayyit yang membawa Azimah tsb maka sekewtika Khodam Ruhani yang berada pada Azimah Tsb masuk pada diri Wanita tua tsb dan menarik HATI dan AKALnya Raja Harun, Sehingga Raja Harun tidak lagi memiliki dirinya sendiri seraya mengucapkan " Aku mencintai kamu dan aku ingin menikahimu , Maka wanita tua itu menjawab " Janganlah tuanku bercanda padaku karena aku tidaklah pantas untuk seorang raja " Maka raja Harun menjawab " Aku sangat Ridho untuk menikah denganmu, Maka tidak lama kemudian Raja Harun dan Wanita Tua Yg memandikan mayat Menikah. tidak sampai 1 tahun Wanita tua tsb telah menjadi Wanita yg paling agung di kerajaan harun Ar-Rosyid.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Diriwayat kan didalam kitab Syumusul Anwar dan Kitab Jawahirul Lama'ah Bahwa Raja Harun Ar-Rosyid mempunyai lebih dari 400 orang budak yang mempunyai paras cantik dan elok, slah satu budaknya adalah bernama KHOLISOH yang rupanya paling jelek sekali dari 400 budaknya Raja Harun Ar-Rosyid , Kulitnya Hitam legam dan sangat buruk sekali bentuknya tetapi Kholisoh seseorang yang sangat dicintai oleh Raja Harun Ar-Rosyid di Lingkungan kerajaan sehingga banyak sekali Ahli-Ahli Syair yang mengejek Raja Harun Ar-Rosyid karena cintanya pada budak Kholisoh. Tatkala Budak Kholisoh Wafat raja Harun Ar-Rosyid Masih saja menyenangi untuk melihat wajahnya Budak Kholisoh karena cintanya raja Harun terhadap Kholisoh, Dan dimandikanlah Mayyit Kholisoh oleh seorang wanita Tua wanita tersebut mendapatkan gulungan kecil pada mayyit Kholisoh yang di ikat pada rambutnya, Lalu Wanita tua tersebut memakaikannya pada kepalanya karena Tabaukkan terhadap Kholisoh dan tidak merasa Bahwwa di dalam Gulungan tersebut terdapat HIRIZ yg Agung. Lalu masuklah raja Harun untuk melihat Wajah Kholisoh yg terakhir, Tatkala raja melihat wajahnya sang rajapun Sangat marah sambil pergi karena jeleknya wajah Kholisoh lalu menengok ke wanita tua yg memandikan Mayyit yang membawa Azimah tsb maka sekewtika Khodam Ruhani yang berada pada Azimah Tsb masuk pada diri Wanita tua tsb dan menarik HATI dan AKALnya Raja Harun, Sehingga Raja Harun tidak lagi memiliki dirinya sendiri seraya mengucapkan " Aku mencintai kamu dan aku ingin menikahimu , Maka wanita tua itu menjawab " Janganlah tuanku bercanda padaku karena aku tidaklah pantas untuk seorang raja " Maka raja Harun menjawab " Aku sangat Ridho untuk menikah denganmu, Maka tidak lama kemudian Raja Harun dan Wanita Tua Yg memandikan mayat Menikah. tidak sampai 1 tahun Wanita tua tsb telah menjadi Wanita yg paling agung di kerajaan harun Ar-Rosyid. Isi yang terdapat pada Azimah tsb adalah 4 Ayat Mahabbah ( Pelet ) dari 4 surat dalam Al-Qur'an, 19 asma' mahabbah ( pelet ), 4 Nama malaikat muqorrbin, 4 Nama Malaikat pemimmpin Malaikat Khodam ruhani Tata cara membuatnya , Azimah Kholisoh harus di tulis tepat di hari senin pertama ( Hijriyyah ) yg bulan lagi purnama(Tgl 14 Masehi ) menulisnya pagi2 jam 6- 8 setelah selesai menulis membaca masing-masing Ayat & Asma' Mahabbah 41 x sambil memegang Azimah tsb di atas kepala, memakai nya haruslah mempunyai Wudhu.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Diriwayat kan didalam kitab Syumusul Anwar dan Kitab Jawahirul Lama'ah Bahwa Raja Harun Ar-Rosyid mempunyai lebih dari 400 orang budak yang mempunyai paras cantik dan elok, slah satu budaknya adalah bernama KHOLISOH yang rupanya paling jelek sekali dari 400 budaknya Raja Harun Ar-Rosyid , Kulitnya Hitam legam dan sangat buruk sekali bentuknya tetapi Kholisoh seseorang yang sangat dicintai oleh Raja Harun Ar-Rosyid di Lingkungan kerajaan sehingga banyak sekali Ahli-Ahli Syair yang mengejek Raja Harun Ar-Rosyid karena cintanya pada budak Kholisoh. Tatkala Budak Kholisoh Wafat raja Harun Ar-Rosyid Masih saja menyenangi untuk melihat wajahnya Budak Kholisoh karena cintanya raja Harun terhadap Kholisoh, Dan dimandikanlah Mayyit Kholisoh oleh seorang wanita Tua wanita tersebut mendapatkan gulungan kecil pada mayyit Kholisoh yang di ikat pada rambutnya, Lalu Wanita tua tersebut memakaikannya pada kepalanya karena Tabaukkan terhadap Kholisoh dan tidak merasa Bahwwa di dalam Gulungan tersebut terdapat HIRIZ yg Agung. Lalu masuklah raja Harun untuk melihat Wajah Kholisoh yg terakhir, Tatkala raja melihat wajahnya sang rajapun Sangat marah sambil pergi karena jeleknya wajah Kholisoh lalu menengok ke wanita tua yg memandikan Mayyit yang membawa Azimah tsb maka sekewtika Khodam Ruhani yang berada pada Azimah Tsb masuk pada diri Wanita tua tsb dan menarik HATI dan AKALnya Raja Harun, Sehingga Raja Harun tidak lagi memiliki dirinya sendiri seraya mengucapkan " Aku mencintai kamu dan aku ingin menikahimu , Maka wanita tua itu menjawab " Janganlah tuanku bercanda padaku karena aku tidaklah pantas untuk seorang raja " Maka raja Harun menjawab " Aku sangat Ridho untuk menikah denganmu, Maka tidak lama kemudian Raja Harun dan Wanita Tua Yg memandikan mayat Menikah. tidak sampai 1 tahun Wanita tua tsb telah menjadi Wanita yg paling agung di kerajaan harun Ar-Rosyid. Isi yang terdapat pada Azimah tsb adalah 4 Ayat Mahabbah ( Pelet ) dari 4 surat dalam Al-Qur'an, 19 asma' mahabbah ( pelet ), 4 Nama malaikat muqorrbin, 4 Nama Malaikat pemimmpin Malaikat Khodam ruhani Tata cara membuatnya , Azimah Kholisoh harus di tulis tepat di hari senin pertama ( Hijriyyah ) yg bulan lagi purnama(Tgl 14 Masehi ) menulisnya pagi2 jam 6- 8 setelah selesai menulis membaca masing-masing Ayat & Asma' Mahabbah 41 x sambil memegang Azimah tsb di atas kepala, memakai nya haruslah mempunyai Wudhu.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

2 komentar:

  1. Kalo untuk pemahar, cara penggunaan dan cara merawat nya bagaimana?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

IJAZAH MAHABBAH BULAN PURNAMA 1

Bismillahirrahmanirrahim Potongan Q.S. Thoha ayat 39    وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي WA ALQOITU ...