Selasa, 01 Agustus 2017

RAHASIA 40 HARI DALAM DUNIA SPIRITUAL ISLAM

Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholli wa sallim 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallim.

Dalam konteks spiritual islami, khususnya di dunia pesantren, tirakat/thoriqoh, dan mujahadah tentu kita tidak asing lagi dengan istilah riyadhoh 40 hari. Entah riyadhoh itu dlm bentuk berdzikir, tirakat, membaca Al Qur'an atau yang lainnya. Bahkan terkadang dulu kita bertanya - tanya, kenapa disebagian pesantren ada peraturan yang melarang wali santri untuk menjenguk anaknya yang baru mondok dalam jangka 40 hari pasca dia masuk pesantren?? Atau bahkan dalam jangka waktu 40 hari santri baru dilarang untuk pulang? Ada beberapa wiridan/hizib atau tirakat yang harus dikerjakan selama 40 hari supaya bisa begini dan begitu. Ada beberapa thoriqoh yang mewajibkan para salik untuk kholwat selama 40 hari. Kenapa harus 40 hari? Apakah ada landasannya?

Dinukil dari berbagai sumber, kami menemukan beberapa hadits yang membicarakan hal tersebut. Diantara hadisnya adalah:

من رابط أربعين يوما لم يبع ولم يشتر ولم يحدث حديثا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه
"Barang siapa yang mengikat hawa nafsunya (riyadhoh) selama 40 hari, tidak melakukan jual beli dan tidak membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, maka dosa - dosanya akan keluar sebagaimana hari dilahirkannya ia oleh ibunya".

من أخلص لله أربعين صباحا ظهرت له ينابيع الحكمة من قلبه على لسانه
"Barangsiapa yang ikhlas beribadah karena Allah selama 40 hari, maka baginya akan nampak sumber - sumber hikmah yang memancar dari hatinya kepada lisannya".

Ibadah teragung, yaitu sholat, apabila dibentuk dalam kebiasaan selama 40 hari, insya Allah pasti akan mendatangkan suatu keberkahan sebagaimana hadits :
عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ   النِّفَاقِ
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR. Tirmidzi
Di sisi lain menurut pandangan ilmu psikologi; jangka waktu 40 hari akan membuat otak bawah sadar kita mulai bertindak secara otomatis dalam membentuk sebuah rutinitas. Dengan kata lain jika kita melakukan sebuah kegiatan positif dalam jangka waktu 40 hari secara berkesinambungan, maka kegiatan tersebut akan membentuk sebuah kebiasaan yang akan melekat pada diri kita.

Pada dasarnya kita itu diperbudak oleh kebiasaan. Jika kebiasaan itu baik maka kita akn diperbudak oleh kebaikan. Begitupun sebaliknya, jika kebiasaan itu buruk maka kita akan diperbudak oleh keburukan. Sungguh beruntung orang - orang yang diperbudak oleh kebiasaan baiknya, bukan kebiasaan buruknya.
Wallahu a'lam bi murodhih.
Wabillahittaufiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IJAZAH MAHABBAH BULAN PURNAMA 1

Bismillahirrahmanirrahim Potongan Q.S. Thoha ayat 39    وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي WA ALQOITU ...