Bismillahirrahmanirrahim
Pada kesempatan kali ini insya Allah kami bahas sedikit tentang cara bagaimana menjadi kaya dengan istighfar, berikut dengan riwayat tentang mujarabnya istighfar.
Sengaja pada judul post ini saya tulis MENJADI KAYA DENGAN ISTIGHFAR, supaya sedikit memiliki daya tarik. Akan tetapi fokus pembahasan tidak hanya kepada bagaimana kaya dengan istighfar, akan tetapi bagaimana istighfar menjadi solusi dari berbagai kesulitan dan permasalahan yang sedang kita hadapi.
ISTIGHFAR, SOLUSI DARI MASALAH
Suatu hari datanglah seorang laki - laki kepada Imam Hasan al Bashri mengadukan bahwa hasil panennya minim karena pada saat itu terjadi kemarau panjang. Kemudian Imam Hasan al Bashripun menyarankan kepada orang tersebut "Beristighfarlah kamu kepada Allah".
Datang lagi seorang lainnya yang mengadukan kepada Imam Hasan al Bashri bahwa ia lama tidak dikaruniai anak. Kemudian Imam Hasan al Bashri berkata pada orang tersebut "Beristighfarlah kamu kepada Allah".
Datang lagi seorang lainnya mengadukan kepada Imam Hasan al Bashri tentang kefaqiran yang melanda dirinya. Imam Hasan al Bashri kembali menyuruh orang tersebut "Beristighfarlah kamu kepada Allah".
Sikap
Hasan Bashri tadi rupanya menarik perhatian seseorang. Orang itu
bingung, ditanya berbagai persolan, akan tetapi jawabannya itu-itu saja. “Memangnya semua persoalan itu bisa dipecahkan dengan hanya membaca
Istighfar?”,kira-kira begitu pikiran orang itu. Tak tahan menyimpan
keheranan, ia pun bertanya kepada Hasan, “Beberapa orang laki-laki
mendatangimu mengeluhkan berbagai persoalan, tetapi engkau hanya
menyuruh mereka semua untuk membaca istighfar!”. Hasan menjawab tenang
“Aku sama sekali tidak mengatakan apapun dari diriku sendiri.
Sesungguhnya Allah SWT berfirman (seperti itu)”. Ulama yang namanya
masyhur hingga kini itu lalu mengutip surat Nuh ayat 10 - 13 berikut ini.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُكَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَوَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا
maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
(QS Nuh, 71: 10 - 13)
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُكَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَوَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا
maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
(QS Nuh, 71: 10 - 13)
Banyak makna yang terkandung didalam ayat ini demikian pula sirr yang terkandung didalam Istighfar itu sendiri. Secara kaji ilmu balaghoh, dari aspek maknanya, yang menarik adalah
penggunaan kata (يمددكم) pada ayat 12. Mengapa kata ini yang dipakai,
bukan kata yu’thi (يعطيكم) misalnya yang artinya memberikan? Tentu hal
ini bukanlah kebetulan. Pemilihan kata dalam setiap ayat dalam al-Qur’an
mengandung makna mendalam. Dalam hal ini, ada kaitan erat antara
istigfar dan rejeki, yaitu jika manusia beristigfar, atau jika manusia
melakukan kesalahan sebesar apapun, jika beristigfar, maka Allah
memotivasi dengan janji indah yaitu akan memperbanyak rejeki, berupa
harta, anak, kebun, dan sungai, dalam hal ini dapat dimaknai buah-buahan
atau rejeki lainnya. Bukan hanya memberi, tapi justru memperbanyak atau
memperpanjang. Itulah makna yang terkandung dari kata (يمددكم)
Ayat 13“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?”,
seakan menyindir kita, yang tidak percaya dengan cara yang
dipilihkan Allah dalam ayat tersebut. Sebagaimana orang pada kisah diatas yang seakan tidak percaya berbagai permasalahan bisa diselesaikan dengan istighfar.
RIWAYAT TENTANG KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Dari Abdullah bin Abbas ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Siapa yang selalu beristighfar maka Allah SWT akan menghilangkan kesusahannya, memberi jalan keluar atas segala permasalahannya, serta memberinya banyak rejeki dari jalan yang tidak terduga. (HR. Al Hakim, Abu Daud, Ibnu Majah)
Didalam kitab Syarh Tarajim al Bukhari, Al 'Allamah Syekh Muhammad bin Ahmad Bafadhol menjelaskan "Diantara faidah istighfar adalah menghsapus dosa, menutup cela/aib, melancarkan rejeki, selamat, harta terjaga, tercapai cita - cita, dan mendapat jalan yang barokah didalam hartanya.
SAYYIDUL ISTIGHFAR
Diantara istighfar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya yaitu adalah Sayyidul Istighfar. Demikian ini doanya
Diantara istighfar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya yaitu adalah Sayyidul Istighfar. Demikian ini doanya
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ, وَأَبُوءُ بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta Robbii Laa ilaaha illaa anta kholaqtanii wa anna
‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shona’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa Anta
Artinya :
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.
Atau bisa juga dengan memperbanyak istighfar sebagaimana lazimnya yaitu mengucapkan "Astaghfirullahal 'Azhiim" maka ulang bacaan istighfar ini sebanyak - banyaknya, dalam jumlah yang tidak usah terlalu dihitung akan tetapi dibaca secara istiqomah.
Sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW senantiasa beristighfar sebanyak 70 kali, dalam riwayat lain sebanyak 100 kali setiap harinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah
karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
للَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Sayyidul Istighfar Versi Latin
"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa
‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min
syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi
dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
Terjemahan Bahasa Indonesia Sayyidul Istighfar
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau
sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu
ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu,
dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan
padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka
ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa
kecuali Engkau.”
Source: https://muslimfiqih.blogspot.co.id/2016/01/bacaan-sayyidul-istighfar-arab-latin.html
Source: https://muslimfiqih.blogspot.co.id/2016/01/bacaan-sayyidul-istighfar-arab-latin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar